Popular Post

Posted by : Unknown Minggu, 16 September 2012


Sekali peristiwa dinegeri sorume, yang kini bernama negeri kolaka, terjadi suatu kejadian besar yang mengacaukan penduduk. Maka dari itu, penduduk negeri itu menjadi takut pergi kemana-mana, mencari nafkah pun mereka takut, bahkan keluar rumah saja  takut luar biasa, mereka takut kepada burung garuda,,, burung garuda itu biasanyamenyambar kerbau lalu diterbangkannya, bahkan setiap hari burung itupun makan kerbau, sehingga lama kelamaan kerbaupun habis dimakannya.
  Sesudah kerbau habis, burng garuda beralih perhatiannya kepada manusia. Setiap merasa lapar, dia turun kebumi menyambar orang satu persatu,  itulah sebabnya penduduk negeri sorume menjadi resah, terutama penduduk yang mau melewati padang luas, padang luas itu terkenal dengan nama padang luas bende, disitu merupakan sentral lalulintas manusia, namun,, karena  mangsa burung garuda itu adalah manusia, maka tak seorang pun yang berani melewati lagi tempat itu....
   Pada saat mereka tertimpa musibah, terdengarlah kabar dari negeri solumba yang kini dinamakan balandete, bahwa ada orang yang cerdik pandai dari negeri kayangan, larumbalangi namanya. Ia mempunyai sebilah keris dan selembar sarung. Sarung itulah yang digunakan sebagai alat terbangnya.
   Setelah mendengar berita itu, beberapa penduduk diutus kenegeri solumba untuk menemui larumbalangi, pada saat itu mereka diterima, kemudian menceritakan hal ihwalnya kepada larumbalangi, mereka menyampaikan kepadanya bahwa, negeri mereka sedang terjadi musibah, yakni banyak korban akibat ganasnya burung garuda .
   Setelah mendengar laporan dari utusan itu, larumbalangi tersenyum simpul, seraya menyuruh mereka untuk kembali, 
   “ kalian jangan khawatir dengan keadaan itu, pergilah kalian mengambil buluh yang tua, kemudian buatlah bambu runcing sebanyak-banyaknya, kemudian carilah manusia yang berani  dan kuat sebagai umpan burung garuda tersebut, disekeliling manusia kuat itu, pasangkan tombak atau bambu runcing, pagarilah dengan ranjau.” Perintah larumbalangi.
  Mereka segera pulang. Sampai dinegerinya, mereka mulai memanggi semua laki-laki itu ialah untuk mencari siapa yang kuat dan berani mengahadapi burung garuda. Diantara sekian ribu lelaki, hanya seorang yang cocok dengan pesan larumbalangi tadi lelaki itu bernama TASAEHA yang berasa dari negeri loeya.
 Setelah dipasang, tak lama kemudian tiba-tiba langit menjadi mendung, itu tandanya burung garuda sedang mengintai mangsanya. Manusia dipadang luas bende, baru saja mengintai, terlihat olehnya manusia berada ditengah adang luas, sungguh senag hati burung garuda itu.
 Dengan ancan-ancang yang tepat turunlah ia manyambar tasaeha, tetapi burung itu tertusuk badannya pada tombak, tasaeha juga dengan cekatan,
Dengan sasaran yang tepat, tasahea menombak burung garudamelemparkan tombaknyatepat mengenai sasaran, yakni mengenai badan burung garuda, garuda merasa kesakitan akhirnya terbang terkapak-kapak. Darahnya muncrat keluar sehingga berhamburandibumi ini, burung garuda terbang menuju pomalaa dengan melewati ladongi, amesiu, malili, pulau maniang, dan jatuh diatas gunung mekongga.
    Tanah yang terkena darah burung itu semuanya menjadi merah.  Sedangkan tanah yyang terkena darahnya yang bergumpal-gumpal menjadi merah merah kehitam-hitaman dan berbentuk batu nekel,
    Setelah 7 malam burung agruda itu mati, bangkainya mengeluarkan bau yang sangat busuk, maka, banyak orang yang menderita sakit perut dan meninggal, akibat bangkai burung garuda itu, semua sungai, daun-daun, dan kayu mengandung ulat, selanjutnya banyak oranggg yang kelaparan dan banyak sekali yang meninggal,
    Untuk mengatasi musibah ini, mereka pergi menemui larumbalangi lagi, ada beberapa orang penduduk sebagai utusan untuk bertemu dengannya, setelah bertemu dengan larumbalangi, para utusan itu menceritakan hal ihwalnya kepadanya...
    Larumbalangi pun berdoa kepada tuhan, agar hujan keras turun, doanya terkabul, pada waktu itu turun hujan sampai 7 hari 7 malam, semua anak sungai menjadi banjir, sehingga ulat-ulat itupun habis terbawa banjir, begitu pula tulan belulang burung garuda itu dihanyutkan air kelaut.. banyak ikan dan batu karangnya, sedangkan gunung tepat matinya burung garuda tersebut, kini dinamakan mekongga, artinya, gunung tempat matinya elang besar atau garuda. Sedangkan sungai besar tempat hanyutnya tulang belulang elang dinamakan Lamekongga, artinya, membawa hanyut tulang elang. Sekarang negeri sorume diganti namanya negeri mekongga.
      Kini mekongga menjadi ama. Larumbalangi dilantikmenjadi tokoh dan pemimpin negeri mekongga. Wilayahnya terdiri atas tujuh wilayah yang dinamakan bagian pemerintahan “tonomotu’o” yang pada waktu itu statusnya sebagai “tobu”.




KESIMPULAN
Hingga saat ini cerita burung garuda ini masih hidup dikalangan masyarakat secara meluas.
Cerita ini menggambarkan sifat-sifat kesatria dengan keberaniannya dalam menghadapi suatu kesulitan.
   Dalam cerita initampak usaha-usaha penduduk negeri untuk mengatasi tragedi yang diakibatkan oleh ganasnya burung garuda.
     Selain itu, didalamnya terkandung pula nilai ketuhanan, hal ini tampak ketika penduduk negeri itu ditimpah musibah penyakit dan kelaparan, ketika itu larumbalangi berdoa mohon kepada yang maha kuasa, supaya penduduk negeri terhindar dari musibah.

sumber : CERITA RAKYAT DARI SULAWESI TENGGARA

{ 2 komentar... read them below or Comment }

jangan lupa beri komentar brow

- Copyright © Mencari ilmu - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -