- Back to Home »
- SISTEM KEAMANAN TERHADAP JARINGAN
Posted by : Unknown
Sabtu, 09 Februari 2013
Analisis Keamanan Jaringan
—1. Vulnerability
—2. Threat
—3. Impact
—4. Frequency—5. Recommended countermeasures
JENIS-JENIS
SERANGAN TERHADAP KEAMANAN JARINGAN
—Buffer overruns pada kebanyakan Web
server
Webserver Apache dan IIS memiliki celah keamanan. Worm seperti Code Red (untuk IIS) dan Linux. Slapper (untuk Apache) menjadikan celah keamanan yang lebar.
Webserver Apache dan IIS memiliki celah keamanan. Worm seperti Code Red (untuk IIS) dan Linux. Slapper (untuk Apache) menjadikan celah keamanan yang lebar.
— DNS overflow
Beberapa server DNS (BIND) sebelumnya tergolong rentan terhadap overflow. Suatu serangan yang akan memberikan nama DNS sangat panjang. Nama DNS dibatasi hingga 64-byte per subkomponen dan 256 byte secara keseluruhan.
Beberapa server DNS (BIND) sebelumnya tergolong rentan terhadap overflow. Suatu serangan yang akan memberikan nama DNS sangat panjang. Nama DNS dibatasi hingga 64-byte per subkomponen dan 256 byte secara keseluruhan.
—Serangan DNS
Server DNS biasanya dijalankan pada mode ‘Trust’ oleh service dan user – maksudnya bahwa server DNS dapat dikompromikan agar melancarkan serangan lebih jauh pada user dan service lainnya. Hal ini menjadikan server DNS merupakan target utama serangan para hacker.
Server DNS biasanya dijalankan pada mode ‘Trust’ oleh service dan user – maksudnya bahwa server DNS dapat dikompromikan agar melancarkan serangan lebih jauh pada user dan service lainnya. Hal ini menjadikan server DNS merupakan target utama serangan para hacker.
—Mengelabui cache DNS
Serangan yang umum terhadap server DNS. Sederhananya, bekerja dengan mengirimkan suatu pertanyaan untuk meminta domain yang sesungguhnya (“siapakah www.test.com ini?) dan akan disediakan jawaban yang tentu saja salah (“www.test.com adalah 127.0.01″).
Serangan yang umum terhadap server DNS. Sederhananya, bekerja dengan mengirimkan suatu pertanyaan untuk meminta domain yang sesungguhnya (“siapakah www.test.com ini?) dan akan disediakan jawaban yang tentu saja salah (“www.test.com adalah 127.0.01″).
BATAS
DALAM JARINGAN BATAS
—Dalam
Jaringan mendefinisikan lapisan sistem yang terkoneksi secara fisik ke daerah
“penyangga” yang menjadi pemisah antara sistem jaringan informasi lokal dengan
jaringan luar. Batas ini menjadi penting karena titik ini menjadi sasaran utama
usaha-usaha eksploitasi untuk memperoleh akses illegal
Faktor
yang berpengaruh terhadap keberhasilan kebijakan keamanan antara lain adalah:
-—Komitmen dari pengelola jaringan
—-Dukungan teknologi untuk menerapkan
kebijakan keamanan tersebut
—-Keefektifan penyebaran kebijakan
tersebut
—-Kesadaran semua user jaringan
terhadap keamanan jaringan
HAL-HAL
PRAKTIS PENDUKUNG
—Memastikan semua account mempunyai
password yang sulit untuk ditebak. Akan lebih baik bila menggunakan OTP (One
Time Password)
—Menggunakan tool, misalnya MD5
checksums, sebuah teknik kriptografi untuk memastikan integritas perangkat
lunak sistem
—Menggunakan teknik pemrograman yang
aman pada saat membuat perangkat lunak
—Selalu bersikap waspada terhadap
penggunaan dan konfigurasi jaringan komputer
—Memeriksa secara rutin apakah
vendor memiliki perbaikan-perbaikan terhadap lubang keamanan yang terbaru dan
selalu menjaga sistem selalu mengalami upgrading terhadap keamanan
—Memeriksa secara rutin
dokumen-dokumen dan artikel on-line tentang bahaya keamanan dan teknik
mengatasiny. Dokumen dan artikel seperti ini dapat ditemukan pada
situs-situs milik incident response teams, misalnya CERT (Computer
Emergency Response Team – http://www.cert.org dan Computer Security Incident
Response Team - http://www.CSIRT.org)
—Mengaudit sistem dan jaringan dan
secara rutin memeriksa daftar log. Beberapa situs yang mengalami insiden
keamanan melaporkan bahwa audit yang dikumpulkan minim sehingga sulit untuk
mendeteksi dan melacak penyusupan
—
—
—
—